Mixed-Use Building: Memahami Manfaat Konsep Mixed-Use dalam Pembangunan Jakarta


Mixed-Use Building: Memahami Manfaat Konsep Mixed-Use dalam Pembangunan Jakarta

Salah satu tantangan kehidupan sehari-hari warga Jakarta adalah jauhnya jarak tempuh dari tempat tinggal menuju tempat beraktivitas. Contohnya, tempat kerja, berbelanja, berekreasi, bahkan berolahraga. Masalahnya, perkantoran dan pusat kegiatan komersial berlokasi di tengah kota, sedangkan hunian warga umumnya berada di pinggiran Jakarta.

Tak heran, sebagian masyarakat Jakarta sangat bergantung pada kendaraan pribadi. Tingginya jumlah pengguna kendaraan pribadi tentu berkontribusi signifikan terhadap masalah urban di Jakarta, seperti kemacetan dan polusi. Masalah ini juga berdampak langsung pada tingkat stres dan kesehatan warga Jakarta.

Lalu, bagaimana agar warga Jakarta dapat lebih mudah dan cepat mencapai tempat beraktivitas? Jawabannya adalah dengan beralih dari konsep single-use building ke  mixed-use building dalam pembangunan Jakarta.

Apa yang dimaksud dengan  konsep single-use dan mixed-use building

Single-use merupakan konsep di mana penggunaan lahan ditujukan hanya untuk satu fungsi saja. Misalnya, lahan hanya digunakan untuk tempat tinggal saja, pusat komersial saja, kantor saja, dan seterusnya. Dampaknya adalah kegiatan warga Jakarta terpisah dan berjauhan.

Mixed-use, atau mixed-use building, merupakan konsep bangunan yang memiliki beberapa fungsi dan penggunaan yang berbeda dalam satu bangunan. Mixed-use building dapat memadukan fungsi hunian, perkantoran, pendidikan, pusat perbelanjaan, tempat rekreasi dan fungsi lainnya, dalam satu bangunan. 

Konsep mixed-use ini biasanya ditemui pada bangunan vertikal. Di Jakarta, bentuk mixed-use building umumnya menghadirkan perpaduan mal, hotel, perkantoran, dan apartemen dalam satu bangunan. Manfaatnya, warga Jakarta bisa bekerja, berkumpul bersama teman di café, berbelanja dan beristirahat di tempat yang berdekatan.

Bagaimana penerapan konsep mixed-use dapat meningkatkan kualitas hidup warga Jakarta? 

Seperti yang disinggung di atas, warga Jakarta menghabiskan banyak waktu dan tenaga saat menempuh tempat berkegiatan sehari-hari. Kemacetan dan polusi yang dihadapi saat perjalanan juga memicu stres dan masalah kesehatan yang menurunkan kualitas hidup. 

Penerapan konsep mixed-use dalam pembangunan Jakarta dapat menyediakan lebih banyak hunian di tengah kota. Dengan demikian, hunian dan pusat kegiatan jadi berdekatan, atau bahkan di satu dalam mixed-use building yang sama. Kualitas hidup masyarakat pun dapat meningkat dengan signifikan. 

Apa saja keunggulan konsep mixed-use

Konsep bangunan mixed-use memiliki beberapa keunggulan, antara lain: 

  1. efisiensi jarak dan waktu, 
  2. dapat meningkatkan semangat ekonomi di kota,
  3. mengurangi ketergantungan pada kendaraan pribadi. 

Selain itu, penerapan konsep mixed-use building secara vertikal mampu mengoptimalkan penggunaan lahan di Jakarta mahal dan sangat terbatas. Dengan meningkatkan pembangunan mixed-use secara vertikal, masalah lingkungan, urban land scarcity, dan urban sprawl di Jakarta pun perlahan dapat turut teratasi. 

Kesimpulannya, peralihan dari konsep bangunan single-use ke mixed-use  dapat menjadikan Jakarta kota yang lebih sehat, nyaman, efektif, dan praktis bagi warganya.

Untuk mengetahui lebih jauh tentang potensi penerapan bangunan mixed-use untuk memajukan Jakarta, silakan membaca Pembangunan Hunian Mixed-Use, Potensi Baru untuk Kota. Dan untuk menyimak informasi tentang mixed-use building dengan ilustrasi, silakan tonton video Manfaat Mixed-Use Building dalam Pembangunan Kota


News

Blogs